Sedekah Bumi, Sebuah Cara Syukur Warga Kepada Tuhan

  • Aug 05, 2019
  • Cabak_ Tlogowungu

cabak-tlogowungu.desa.id - Cabak - Sedekah Bumi sebagai ritual adat yang begitu kuat di resapi oleh masyarakat. Perbedaan perayaan pun terlihat. Ratusan warga berarak-arakan menuju Punden yang telah menjadi pusat pelaksanaannya. Seperti halnya di wilayah RW 05 sambil membawa bermacam-macam ambengan (berkat) masyarakat berbondong-bondong meembawa ambengan yang berisi berbagai macam makanan ke punden tersebut. Sudah menjubel para pendatang untuk berebut ambengan setelah di hajatkan oleh tetua adat atau bisa pula di hajatkan oleh modin. Sebagian pendatang, ada pula yang hanya datang untuk melihat karena begitu penasaran terhadap ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam sedekah bumi. Pada pagi hari, sabtu kliwon, 3/8/2019 sebelum pukul 06.00 WIB dan sebelum berkumpul di pusat hajatan yaitu punden pasar legi, warga RW.05, RW.06 melaksanakan hajatan di Punden Bini Gosari, yang keadaannya telah di renovasi dan di bersihkan oleh masyarakat dari dua RW tersebut. Dengan dipimpin oleh seorang modin, pelaksanaan hajatan dilaksanakan setelah semua ambengan dari semua warga terkumpul dengan di awali dengan pengarahan-pengarahan dari sesepuh wilyah tersebut. Banyak pendatang yang mengharap ambengan datang untuk berebut.   Setelah hajatan di punden oleh masyarakat, warga melanjutkan berbondong-bondong mengumpulkan sebnayak dua ambengan untuk dibawa ke punden pasar legi sebagai punden pusat acara hajatan. Di punden tersebut lebih banyak pula dihadiri masyarakat dari berbagai daerah untuk berebut ambengan.   Dengan di muat truk dari berbagai wilayah, setiap wilayah dengan memutar untuk menghampiri ambengan tersebut untuk dibawa ke punden pasar legi, walaupun masyarakat tersebut sudah melaksanakan hajatan di punden masing-masing. Ada salah satu wilayah masyarakat dari berbagai RW yang mengiring ambengan dengan kesenian tradisional Pencik, atau biasa orang menyebut Pencak Silat. Sebelum hajatan, pencik tersebut beratraksi di punden tersebut dengan berbagai macam keahlian dan kelincahan dari group tersebut. Pada acara puncaknya, ambengan yang terkumpul kemudian di hajatkan oleh modin, lalu para pengunjung berebut ambengan yang sudah di do'akan oleh modin tersebut. Meski zaman sudah berubah modern, masyarakat Desa Cabak sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan tradisi yang secara turun menurun telah berkembang di kalangan generasi sekarang yang bisa dikatakan sebagai generasi milenial yang maju dengan balutan teknologi, namun tidak lantas melupakan adat-istiadat mereka. Salah satunya tradisi sedekah bumi yang dikenal turun temurun. "Ini tradisi kami turun temurun, sebagai bentuk ucapan syukur atas nikmat Allah terhadap hasil panen," ujar salah satu warga RT.04 RW.05 Desa Cabak, Marjan, sabtu (3/8/2019). Marjan mengatakan, acara yang diadakan setiap tahun ini sudah merupakan tradisi. Melalui acara ini, warga diingatkan kembali untuk mengucap syukur dan memaknai kerukunan. "Kami bersyukur atas nikmat Allah. Kami berharap semoga warga kami selalu makmur dan rukun," ujarnya. Berbagai tontonan yang di gelar merupakan bentuk kerukunan warga. Bagaimana tidak, mereka mempersiapkan semuanya bersama-sama dengan swadayanya. "Warga di masing-masing RT sudah mempersiapkannya sejak kemarin, bahkan sejak sebulan sebelum ini," tambah Marjan. Dicky salah satu pendatang dari Kecamatan Tayu mengatakan, sangat penasaran dan takjub dengan kegiatan ritual yang dilakukan oleh masyarakat. Begitu besarnya cara mereka bersedekah. Siman, salah satu warga juga mengatakan "Kami sudah siapkan sejak satu bulan lalu" jelasnya. Begitu pula dengan Bambang, mengatakan telah mempersiapkan sembelihan daging sapi dari tiga bulan lalu. "Kami mempersiapkan sembelihan daging sapi sekitar tiga bulan yang lalu dari iuran kelompok kami, dan masih banyak kelompok lain yang juga mempersiapkan sembelihan tersebut untuk para pengunjung atau tamu yang sambang kerumah" Ujarnya. Selain itu, banyak pula berbagai jenis makanan khas dari kami untuk disediakan dalam menjamu pengunjung yang datang dari berbagai penjuru. Lanjutnya. Tak tanggung-tanggung pula, para pemuda di wilayah RW.05 juga mengadakan acara dangdut minggu (4/8/2019) untuk memeriahkan acara gebyar sedekah bumi tahun ini. Warga RW.05 pun juga turut serta membuat acara seni kethoprak yang dilaksanakan pada hari senin (5/8/2019) bekerjasama dengan semua pemuda. Yus Utami, salah warga RW.03 wilayah dawung, juga melaksanakan pagelaran seni adat jawa Barongan sehari semalam. Yang bertempat dipertigaan wilayah tersebut, karena pada dasarnya barongan itu tidak di tampilkan diatas panggung. "Barongan yang kami tampilkan berada di pertigaan Dawung, sehingga apabila ada sepeda motor atau kendaraan yang lewat, para pemain yang geser" Ujar Jaswadi, tetua wilayah dawung.  

Tradisi seperti ini memang sudah seharusnya dipertahankan bersama dengan masuknya arus modernisasi. Tak lupa, Camat Tlogowungu Drs.Jabir, MH juga hadir untuk memberi dukungan pada warga pada saat puncak acara sedekah bumi tersebut. Har